Selasa, 26 Juli 2016

MENJAHITKAN BAJU AYAH



Sebelum hari pertama sekolah di SDN Sungai Malang 4 Amuntai, ibu telah membelikan aku rok untuk kelengkapan seragam sekolah. Rok tersebut berwarna putih. Tapi setelah dicoba di rumah ternyata roknya kepanjangan. Akibatnya ujungnya sedikit menyentuh lantai ketika berjalan.
Karena ibu lupa untuk memendekkannya, maka rok tersebut sempat aku pakai 4 kali ke sekolah. Akibatnya, sehabis sekolah. Ujung rokku pasti kotor, apalagi jika turun hujan. Untung rok putih tersebut hanya aku pakai pada hari Senin dan Jum’at. Jadi ada waktu untuk mencucinya.


Karena kepanjangan itulah, ibu kemudian memendekkannya dengan cara “mengilim”. Melihat ibu menjahit dengan jarum tangan, akupun selalu ingin mencoba. Aku lalu ingat akan baju kaos ayah yang robek pada bagian ketiaknya.
Sebenarnya ibu melarang aku untuk ikut menjahit baju, takut kalau aku tertusuk jarum barangkali. Tapi ayah membiarkan saja, bahkan menyerahkan baju yang robek tersebut kepadaku. Seraya berpesan agar aku berhati-hati.
Akupun kemudian menjahitnya dengan hati-hati. Dan ketika selesai, ayah memuji bahwa hasil kerjaku cukup baik…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar