Rabu, 06 Juli 2016

MELIHAT TANGLONG



 
 Menyambung kisah tanglong malam minggu kemaren. Meskipun sabtu sore aku sudah melihat bentuk-bentuk tanglong yang akan diarak. Tapi aku tetap ingin melihatnya di pusat kota pada malam hari.
           Sehingga pada malam harinya, begitu ayah tiba dari shalat tarawih di langgar, aku langsung mendesak ayah untuk pergi melihat tanglong. Untung ayah bersedia. Selesai ayah berganti pakaian, kamipun segera berangkat. Kakakku lutfan tidak mau ikut, katanya capek usai ikut shalat tarawih.




Semula ayah mengajak aku untuk melihat dari tepi jalan menuju jembatan “Paliwara”. Tapi aku tetap ingin melihatnya di dekat mesjid raya. Akhirnya ayah bersedia juga.
Ya ampun, banyak sekali orang berlalu lalang. Apalagi di atas jembatan, penuh sesak. Kami bersusah payah baru sampai ke muka mesjid raya. Kami kemudian berdiri di atas trotoar, melihat satu persatu peserta tanglong dilepas oleh panitia.
      Aku tidak lama melihatnya, paling lama kira-kira setengah jam. Setelah itu kami pulang. Terpaksa kami melewati jembatan yang penuh sesak lagi. Tidak mengapa, yang penting aku gembira ..............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar