Sabtu, 30 Juli 2016

HARI PERTAMA TAHFIDZ



Sebenarnya bulan puasa (ramadhan) tadi, ibu sudah mendaftarkan aku ikut program tahfidz (menghafal al-Qur’an). Bahkan baju seragamnyapun sudah dibuatkan. Tapi baru minggu ini kegiatannya dimulai lagi.
Rencananya, sore ini, sabtu, 30 Juli 2016, Ita (Miftahul Jannah) akan menjemputku. Dia ingin mengantar Ica (Khairun Nisa) ke rumah Tahfidz. Jadi sekalian mengajak aku.  Sebab rumahku dan rumahnya bersebelahan.

Tempat Tahfidz sebenarnya tidak jauh, sekitar 100 meter saja dari rumah kami, tetapi menyeberang jalan rayanya  yang susah. Sebab kendaraan yang berlalu lalang sangat banyak dan laju-laju lagi, apalagi sepeda motor. Itulah sebabnya kami perlu di antar.

U K S



Kelasku berdekatan dengan ruangan UKS. Sebab kelasku bersebelahan dengan kantin sekolah, sedangkan UKS letaknya di samping kantin tersebut.
Di rumah aku bercerita bahwa bila ada yang sakit maka terlebih dahulu akan di bawa ke ruang UKS.

“misalnya, ulun (saya) pingsan” kataku memberi contoh pada ayah dan kakak.
“jangan,” sela ayah, “jangan adzkia”
“kada papa, magun incaan jua kisahnya”
“jadi, misalnya ulun pingsan karena kelapahan, kaena di bawa ke ruang UKS dulu”, kataku lagi. 
Setelah itu, ayah menanyaiku tentang peralatan apa saja yang aku lihat di ruangan UKS tersebut.

MEMBENTUK PLASTISIN

Aku tahunya cuma lilin malam, tapi yang aku bentuk nama sebenarnya adalah “Plastisin”. Bedanya, kata ayah, kalau lilin malam terbuat dari malamnya lebah,  sedangkan plastisin dibuat dari tepung terigu tambah air tambah minyak goreng tambah garam lalu dimasak di api sedang setelah mengental lalu diberi pewarna.





Aku membelinya sepulang sekolah di luar pagar sekolah. Seperti biasanya, menjelang jam-jam pulang sekolah, banyak sekali paman-paman dan acil-acil berjualan di depan pintu gerbang sekolahku, SDN Sungai Malang 4 Amuntai. Bermacam-macam yang mereka jual, yang terbanyak adalah aneka gorengan, seperti cimol, sosis goreng, pentol gorrng, tahu goreng dan lain-lain. Ada juga khusus mainan untuk anak-anak.

Dan karena masih ada uang sisa belanja, maka sisanya aku belikan lilin malam. Di rumah, bersama dengan kakak, kami membuat bentuk-bentuk yang lucu, seperti boneka, binatang dan lain-lain.

Selasa, 26 Juli 2016

MEMIMPIN DO'A



Setelah minggu tadi tidak melakukan apel karena hujan, maka hari senin ini, kami kembali melakukan apel upacara bendera. Upacaranya berlangsung khidmat. Aqila Sarima Rasyid ditunjuk mewakili kelas I memberikan laporan. Kata Aqila: “Lapor, kelas I siap !”
Sedangkan di dalam kelas, aku ditunjuk ibu untuk memimpin do’a. Kataku: “Marilah kawan-kawan kita berdo’a, angkat tangannya”. Aku kemudian membaca surah al-Fatihah sampai selesai, kemudian mengucap amin.
Senang sekali dapat ditunjuk ibu guru mewakili teman-teman.

MENJAHITKAN BAJU AYAH



Sebelum hari pertama sekolah di SDN Sungai Malang 4 Amuntai, ibu telah membelikan aku rok untuk kelengkapan seragam sekolah. Rok tersebut berwarna putih. Tapi setelah dicoba di rumah ternyata roknya kepanjangan. Akibatnya ujungnya sedikit menyentuh lantai ketika berjalan.
Karena ibu lupa untuk memendekkannya, maka rok tersebut sempat aku pakai 4 kali ke sekolah. Akibatnya, sehabis sekolah. Ujung rokku pasti kotor, apalagi jika turun hujan. Untung rok putih tersebut hanya aku pakai pada hari Senin dan Jum’at. Jadi ada waktu untuk mencucinya.


Karena kepanjangan itulah, ibu kemudian memendekkannya dengan cara “mengilim”. Melihat ibu menjahit dengan jarum tangan, akupun selalu ingin mencoba. Aku lalu ingat akan baju kaos ayah yang robek pada bagian ketiaknya.
Sebenarnya ibu melarang aku untuk ikut menjahit baju, takut kalau aku tertusuk jarum barangkali. Tapi ayah membiarkan saja, bahkan menyerahkan baju yang robek tersebut kepadaku. Seraya berpesan agar aku berhati-hati.
Akupun kemudian menjahitnya dengan hati-hati. Dan ketika selesai, ayah memuji bahwa hasil kerjaku cukup baik…….

NAMA TEMAN-TEMAN SEKELAS



Ayah dan ibu selalu berpesan agar aku di sekolah dapat berteman dengan siapa saja. Tidak boleh membeda-bedakan teman, tidak boleh berkelahi dan tidak boleh mengejek.
Ingat akan pesan ayah dan ibu tersebut, maka di sekolah aku mencoba untuk berkenalan dan mengingat nama-nama temanku di kelas 1-A  SDN Sungai Malang 4 Amuntai. Mereka adalah Aqila Sarima Rasyid, nama teman sebangkuku. Teman-temanku sekelas yang lainnya adalah: 

Aqila Sarima Rasyid
Anjelika
Radiati
Salwa
Yaya
Reva
Sa’la
Alya
Aira
Rafa
Dika
Devi
Novi
Rama
Ihsan
Khanza
Sulaiman
Annisa  ataukah  Kasma
 
Itulah nama teman-teman sekelasku. Artinya, kurang dari 2 minggu, aku sudah mengenal 18 orang. Jadi tinggal beberapa orang lagi yang aku belum ingat betul nama dan orangnya.