Setiap tahun, di bulan ramadhan, pada hari yang ke dua puluh,
kakekku mengadakan buka bersama di langgar “Baiturrahman” Palampitan Hulu.
Karena
bulan puasa sekolah libur, maka sepupu-sepupuku yang jauh pada datang. Misalnya
Aufa
Nabila, Anis Hanifa dan Alya
Rahmah datang dari Banjarbaru. Karimah, Hanan
Hanisa dan Hanif Hawari dari
Tanjung. Yang datang dari Paringin yaitu Ihya dan Maitsa, adapun
Ahya
Zayyidan, Hilya Ma’rifah, dan Wafi
al-Islami dari Telaga Silaba. Sedangkan sepupuku yang dari
Banjarmasin tidak bisa datang yaitu Alissya Norhidayati, Azizah
Rahmah dan Alifuddin.
Ramai sekali rumah kakek pada
waktu itu. Tapi aku tidak dapat bermain dengan mereka. Sebab badanku sedikit
tidak enak. Aku muntah berkali-kali di sofa. Ibu kemudian membawaku ke dokter
yang rumahnya bersebelahan dengan rumah kakekku. Kata dokter tersebut, perutku
ada gejala maag.
Dan
seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pada kesempatan itu, kakek memberi kami
uang agar hati kami senang. Aku, kakakku Amalia dan Lutfan masing-masing diberi
Rp. 100.000,- Demikian juga dengan sepupu-sepupuku yang lain sama pembagiannya.
Horree....aku jadi orang kaya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar