Jumat, 28 Agustus 2020

KAYA ARAB

 

Aku tidak tahu mengapa orang menyebutku kaya (seperti) arab. Padahal menurutku wajahku biasa-biasa saja. Dari segi apanya orang menilaiku seperti orang arab. Mungkin kamu pernah juga merasa, ada orang mengatakan kamu mirip dengan seseorang.

Kalau cuma sekali tidak mengapa kukira. Tetapi, banyak orang mengatakan demikian.

Pernah aku menemani ayah membeli parfum. Eh, penjaga tokonya malah bilang : “Bungasnya kaya arab”. Sedangkan ayahku waktu itu dikatakannya seperti orang irian jaya. Pernah juga, ketika ibu guru membawa kami ke lokasi Candi Agung, ternyata penjaga disana juga mengatakan aku : "yang ini kaya arab”, sedangkan temanku Khansa dikatakannya seperti orang china.

Dan suatu ketika, ibu mengajakku ke tempat kerja kakakku di MIN 9 Harus. Di sinipun, salah seorang gurunya ada yang mengatakan kalau aku kearab-araban, hidungnya mancung. Dan minggu tadi (agustus 2020) ketika aku membeli pentol kuah yang sering lewat didepan rumah, pamannya yang jual juga bilang kalau aku kaya (seperti) Syarifah (kata ayah, kalau laki-laki dipanggil Habib atau Sayyid).

Jadi aku bingung, dari segi apanya banyak orang mengatakan wajahku mirip seperti orang arab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar