Jumat, 28 Agustus 2020

KAYA ARAB

 

Aku tidak tahu mengapa orang menyebutku kaya (seperti) arab. Padahal menurutku wajahku biasa-biasa saja. Dari segi apanya orang menilaiku seperti orang arab. Mungkin kamu pernah juga merasa, ada orang mengatakan kamu mirip dengan seseorang.

Kalau cuma sekali tidak mengapa kukira. Tetapi, banyak orang mengatakan demikian.

Pernah aku menemani ayah membeli parfum. Eh, penjaga tokonya malah bilang : “Bungasnya kaya arab”. Sedangkan ayahku waktu itu dikatakannya seperti orang irian jaya. Pernah juga, ketika ibu guru membawa kami ke lokasi Candi Agung, ternyata penjaga disana juga mengatakan aku : "yang ini kaya arab”, sedangkan temanku Khansa dikatakannya seperti orang china.

Dan suatu ketika, ibu mengajakku ke tempat kerja kakakku di MIN 9 Harus. Di sinipun, salah seorang gurunya ada yang mengatakan kalau aku kearab-araban, hidungnya mancung. Dan minggu tadi (agustus 2020) ketika aku membeli pentol kuah yang sering lewat didepan rumah, pamannya yang jual juga bilang kalau aku kaya (seperti) Syarifah (kata ayah, kalau laki-laki dipanggil Habib atau Sayyid).

Jadi aku bingung, dari segi apanya banyak orang mengatakan wajahku mirip seperti orang arab.

Rabu, 26 Agustus 2020

TASBIH JELAI

Hari ini, Rabu, 26 Agustus 2020, kembali aku ikut ke sekolahan ibu. Sama dengan sekolahan SD dan MI  lainnya, tidak ada pembelajaran di sekolah. Jadi yang hadir ke sekolah hanya para bapak dan ibu guru. Sedangkan para siswa, semuanya belajar secara daring di rumah. 

Sebenarnya bukan aku saja yang ikut ke solahan ibu di MIN 23 HSU, tetapi ibu Jumiati dan ibu Rapidah juga membawa anaknya. Sementara ibu-ibu kami sibuk di kantor, maka kami juga sibuk bermain.

Di halaman sekolahan ibu tumbuh pohon jelai dengan lebat. Tepatnya dimuka kelas II. Pohonnya menyerupai tanaman jagung. Buah atau bijinya kecil-kecil, kecilnya seperti butiran buah jagung. Biji jelai ini kata ibu dapat dibuat gelang ataupun tasbih. 

Karena ingin mencoba apa yang dikatakan ibuku tadi, maka kamipun memetiki biji jelai yang sudah tua. Tanda kalau biji jelai sudah tua adalah warnanya sudah berubah menjadi hitam, coklat, atau abu-abu. Kalau masih berwarna hijau berarti biji tersebut masih muda.

Dan begitu sampai di rumah, akupun segera meronce biji-biji jelai tersebut menjadi gelang dan tasbih yang panjaaaang sekali.