Minggu, 21 Juni 2020.
Menjelang waktu ashar tiba-tiba mentari
yang semula bersinar cerah, tiba-tiba meredup. Kulihat awan sedikit hitam
berjalan dan pepohonan di sekeliling rumah bergoyang. Ibu menyuruh aku untuk “memutiki
tapasan” (mengangkat jemuran) yang “badadai” di pagar titian. Sebab hari mau hujan.
Tiba-tiba aku teringat perkataan ibu pagi
tadi, bahwa sore ini (sekarang) akan terjadi gerhana matahari. Aku lalu
bertanya pada ayah apa gerhana matahari itu. Dengan singkat ayah menjelaskan
bahwa gerhana matahari terjadi karena sinar matahari yang akan dipancarkan ke
bumi terhalang oleh bulan. Karena itulah hari menjadi gelap. Tapi kata ayah,
gerhana matahari disore hari ini tidak terjadi secara total, namun hanya
sedikit saja menutupi matahari, sehingga hari tidak sepenuhnya gelap seperti
malam.
Dari ambin (teras rumah) terdengar
suara imam di mesjid raya “at-Taqwa” Amuntai membaca surah al-Qur’an. Tahulah
aku jadinya bahwa bila ada gerhana matahari atau bulan maka ada shalatnya. Di
langgar didekat rumah juga dilaksanakan shalat gerhana matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar