Rabu, 26 Desember 2018

SINGGAH DI HARUYAN


Kami berada dalam perjalanan pulang kembali ke Amuntai. Capek rasanya. Berkali-kali aku dan ibu tertidur di mobil. Demikian pula dengan firza dan fariz. Kurasa hanya satu yang tidak tidur yaitu sopir. Ya iyalah… Kalau sopirnya tidur mobilnya tidak jalan dong.


Menjelang tengah malam, kulihat jam di HP menunjukkan pukul 23.30 (masih hari Minggu (23 Des 2018) setengah jam lagi hari senin), suasana jalanan tampak lengang. Toko-toko sudah pada banyak yang tutup. Tetapi ada juga beberapa diantaranya yang masih buka. Salah satunya sebuah toko di Desa Haruyan.
Desa ini, kata ibuku masuk wilayah Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Artinya sudah lebih dari separo perjalanan terlewati. Di Haruyan ini, kami singgah di tempat orang menjual aneka kerajinan. Dan meskipun mataku mengantuk, aku turun juga dari mobil untuk memilih sesuatu yang sudah lama aku inginkan, yaitu alat-alat memasak sungguhan, tetapi khusus untuk bermain.
Maka jadilah ibu membelikan aku dapur mini dari tanah liat, panci dan  rinjing (wajan) dari alumunium serta seroknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar