Kami berada dalam
perjalanan pulang kembali ke Amuntai. Capek rasanya. Berkali-kali aku dan ibu
tertidur di mobil. Demikian pula dengan firza dan fariz. Kurasa hanya satu yang
tidak tidur yaitu sopir. Ya iyalah… Kalau sopirnya tidur mobilnya tidak jalan
dong.
Menjelang tengah
malam, kulihat jam di HP menunjukkan pukul 23.30 (masih hari Minggu (23 Des
2018) setengah jam lagi hari senin), suasana jalanan tampak lengang. Toko-toko
sudah pada banyak yang tutup. Tetapi ada juga beberapa diantaranya yang masih
buka. Salah satunya sebuah toko di Desa Haruyan.
Desa ini, kata
ibuku masuk wilayah Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Artinya sudah
lebih dari separo perjalanan terlewati. Di Haruyan ini, kami singgah di tempat
orang menjual aneka kerajinan. Dan meskipun mataku mengantuk, aku turun juga
dari mobil untuk memilih sesuatu yang sudah lama aku inginkan, yaitu alat-alat
memasak sungguhan, tetapi khusus untuk bermain.
Maka jadilah ibu membelikan
aku dapur mini dari tanah liat, panci dan
rinjing (wajan) dari alumunium serta seroknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar