Rabu, 26 Desember 2018

MAULID KELUA


Bulan Rabiul Awwal dikenal pula dengan nama bulan Maulid. Pada bulan ini, biasanya, ditiap langgar di adakan acara peringatan maulid. Di langgar kami di Paliwara, langgar “Syi’arul Muslimin” bila datang bulan Maulid, tiap malam sehabis shalat maghrib diadakan pembacaan “Maulid Diba’i”.
Tahun ini aku hampir tiap malam, seusai shalat maghrib di rumah aku dan ibu pergi ke langgar untuk mengikuti pembacaan maulid. Pada tahun ini, ibuku banyak membeli permen. Kata ibu untuk dibagikan pada saat  orang berdiri membaca  Marhaban” . Sewaktu-waktu ibu juga membeli roti untuk dibagikan kepada jama’ah, terutama jama’ah perempuan.


Di Kampung lainpun demikian. Seperti hari Minggu, 18 November 2018 tadi, kami sekeluarga pergi memenuhi undangan Maulid di rumah Datunya Ghina di Binturo, Kelua. Kami berangkat sekitar pukul 10. Ikut pula Nini Ubai dan Rusma atau mamanya Rayyan.



Di rumah Datunya Ghina, kami di sambut dengan berbagai macam buah-buahan yang semuanya hasil dari kebun sendiri. Adapun buah-buahan yang dihidangkan kepada kami diantaranya adalah buah Rambutan, langsat, manggis. Sedangkan buah tiwadak (cempedak) dan Durian kami bawa pulang.
Menjelang waktu zuhur acara peringatan “Maulid” di langgar terdekat selesai. Masing-masing mendatangi rumah orang yang mengundang. Maka acara selanjutnya adalah makan-makan. Tidak lama setelah selesai makan, masuk waktu zuhur.
Ketika kami mau pulang, kami semua sibuk mencari ayah dan abahnya Dody. Eh ternyata ayah dan abahnya Dody shalat zuhur ditempat acara maulid tadi. Kata ayah, yang jadi muadzinnya adalah ayah sedangkan yang jadi imamnya adalah abahnya Dody. Hanya berdua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar