Rabu, 26 Desember 2018

MENGANTAR KAKAK KE ASRAMA TAHFIZH


Minggu, 16 Desember 2018, setelah puas bermain di Trans Studio, kami langsung mengantar kakak Lutfan. Sebenarnya yang ikut karantina tahfizh tidak hanya kakak Lutfan, tetapi juga sepupuku yaitu Ghina Sofia Mahfuzah dan Alfi Syahrin Musyaffa. Kami perginya semobil dengan mereka, ikut pula papa dan mama serta adiknya Syahrin.


Sesampainya di tempat karantina, orang tuaku dan orang tua syahrin melaporkan kedatangan kepada pihak panitia. Aku tidak tahu apa yang dibicarakan. Kulihat muka Syahrin kelihatan sedih. Entah apa yang dipikirkanya. Sedangkan kakakku Lutfan terlihat biasa-biasa saja. Mungkin karena dia lebih besar lagi pula pernah mengikuti kegiatan serupa ketika di Amuntai.


Aku mengingat kembali lokasi tempat kakak Lutfan mengikuti karantina tahfizh, yaitu setelah melewati Kampus Universitas lambung Mangkurat tempat kakak Amalia dulu kuliah di PGSD,  terus melewati  bundaran kayu tangi. Di Kayu Tangi ini tinggal sepupuku yang lain. Setelah  bundaran kayu tangi terus saja sampai ke daerah simpang Alalak, terus sedikit ke jalan Berangas. Nah di situlah tempatnya. Kata ibuku daerah tersebut sudah masuk wilayah Kabupaten Barito Kuala atau Marabahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar