Sabtu, 25 Juli 2020

MENGENANG WALI KELAS



Ibu Hj. Saadah Hayati, S.Pd (I-A)
Ibu Sa’adah, wali kelasku di kelas satu. Sangat berjasa mengajari kami membaca dan menulis. Tanpa bimbingan ibu wali kelas satu, barangkali kami belum bisa membaca sampai sekarang.
Pada masa Ibu Sa’adah jadi wali, apabila kami ingin berbelanja ke kantin, kami harus menukarkan terlebih dahulu uang resmi dengan uang kertas yang telah distempel. Nilainya bisa 500, 1000 dan 2000. Tergantung berapa kita hendak berbelanja di kantin. Uang ini hanya berlaku bila berbelanja di kantin sekolah, tidak ditempat lainnya. Pada saat ibu Sa’adah menjadi wali, aku naik kekelas dua menempati rangking kelima. Rumah ibu di dekat SDN Paliwara 3.

Ibu Hj. Parida Olpah, S.Pd (II-A)
Sewaktu aku dikelas dua, ibu Olfah menyelenggarakan acara perkawinan anak beliau. Aku diajak ibu melawat ketempat acara sepulang dari sekolah. Rumah ibu diseberang pasar candi. Tepatnya naik jembatan candi setelah itu belok kanan sekitar 20-30 meter.

Ibu Hj. Nina, S.Pd (III-A)
Rumah ibu Nina dekat sekali dengan rumahku. Ibu di RT. 9 sedangkan rumahku di RT. 8. Dari rumahku dipisahkan oleh sekitar 13-14 buah rumah saja. Tia paling sering mengajak kami kerumah beliau. Pada masa ibu Nina jadi wali, kami diberi blanko untuk setuju atau tidak setuju disuntik rubella. Ada yang setuju ada juga yang tidak. Dari kelas 3 naik kekelas 4 aku kembali menjadi rangking 5.


Ibu Hj. Rusmadalina, A.Ma.Pd (IV-A)
Di kelas 4 ini aku merayakan ulang tahun yang ke-10 di kelas. Pada waktu acara ibu menyuapkan kue kemulutku. Terima kasih ibu. Rumah ibu berdekatan dengan toko ayahku. Setiap kali kesekolah aku selalu melewati rumah beliau. Karena rumah beliau berada diseberang langgar Hajar al-Aswad di jalan tembus paliwara. Aku pernah membeli topi Bunny Hat ditoko milik ibu. Dari kelas 4 ke kelas 5, prestasiku naik menjadi peringkat atau ranking 4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar