Kemarin, Senin, 6 Juli 2020, aku menemani kakak yang ingin memeriksakan
giginya ke dokter gigi. Gigi depan kakakku patah. Sehingga kalau berbicara,
apalagi tertawa, kelihatan sekali seperti nenek-nenek ompong.
Tapi kemudian, aku ikut juga memeriksakan keadaan gigiku. Meski gigiki
tidak lagi sakit. Tapi kata dokter yang memeriksa (kalau tidak salah dr. Lina
dan dr. Rizkan), gigiku harus ditambal, karena ada lubang kecil di gigi depan.
Kalau tidak ditambal maka lubangnya akan tambah membesar, akibatnya sisa-sisa
makanan dapat masuk dan membusuk. Hii,,,, ngeri...
Maka daripada tambah parah, aku mau saja ketika gigiku ditambal. Aku
didudukkan dikursi khusus untuk perawatan gigi.
Oh ya, seingatku, sewaktu kelas I dulu, gigiku pernah juga ditambah. Waktu
itu (tahun 2016) ada dokter puskesmas yang datang ke sekolahan kami, SDN Sungai
Malang 4. Rupanya tambalan yang dulu sudah terlepas .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar