Ibu Hj. Saadah Hayati, S.Pd (I-A)
Ibu Sa’adah, wali kelasku di kelas satu.
Sangat berjasa mengajari kami membaca dan menulis. Tanpa bimbingan ibu wali
kelas satu, barangkali kami belum bisa membaca sampai sekarang.
Pada masa Ibu Sa’adah jadi wali, apabila
kami ingin berbelanja ke kantin, kami harus menukarkan terlebih dahulu uang
resmi dengan uang kertas yang telah distempel. Nilainya bisa 500, 1000 dan
2000. Tergantung berapa kita hendak berbelanja di kantin. Uang ini hanya
berlaku bila berbelanja di kantin sekolah, tidak ditempat lainnya. Pada saat
ibu Sa’adah menjadi wali, aku naik kekelas dua menempati rangking kelima. Rumah
ibu di dekat SDN Paliwara 3.
Ibu Hj. Parida Olpah, S.Pd (II-A)
Sewaktu aku dikelas dua, ibu Olfah
menyelenggarakan acara perkawinan anak beliau. Aku diajak ibu melawat ketempat
acara sepulang dari sekolah. Rumah ibu diseberang pasar candi. Tepatnya naik
jembatan candi setelah itu belok kanan sekitar 20-30 meter.
Ibu Hj. Nina, S.Pd (III-A)
Rumah ibu Nina dekat sekali dengan
rumahku. Ibu di RT. 9 sedangkan rumahku di RT. 8. Dari rumahku dipisahkan oleh
sekitar 13-14 buah rumah saja. Tia paling sering mengajak kami kerumah beliau.
Pada masa ibu Nina jadi wali, kami diberi blanko untuk setuju atau tidak setuju
disuntik rubella. Ada yang setuju ada juga yang tidak. Dari kelas 3 naik
kekelas 4 aku kembali menjadi rangking 5.
Ibu
Hj. Rusmadalina, A.Ma.Pd (IV-A)
Di kelas 4 ini aku merayakan ulang tahun
yang ke-10 di kelas. Pada waktu acara ibu menyuapkan kue kemulutku. Terima
kasih ibu. Rumah ibu berdekatan dengan toko ayahku. Setiap kali kesekolah aku
selalu melewati rumah beliau. Karena rumah beliau berada diseberang langgar
Hajar al-Aswad di jalan tembus paliwara. Aku pernah membeli topi Bunny Hat
ditoko milik ibu. Dari kelas 4 ke kelas 5, prestasiku naik menjadi peringkat
atau ranking 4.