Sudah beberapa hari
banjir melanda kotaku. Sampai hari ini, Jum’at, 17 November 2017, belum juga
ada tanda-tanda air akan surut.
Kami yang tinggal di
tepi sungai menderita sekali. Kalau ada
keperluan ke luar rumah, terpaksa harus “mahayau” (menerobos) banjir. Tinggi
airnya bisa sampai di atas lutut.
Meskipun demikian,
aku tetap sekolah. Bila airnya dalam, biasanya ayah “mahambin”
(menggendongku) sampai ke jalan yang lebih tinggi. Jadi bagaimanapun
keadaannya, aku tetap sekolah. Aku ingin dapat ilmu. Aku ingin maju. Makanya
aku tidak ingin ketinggalan pelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar