Akhirnya banjir mulai
surut. Hal tersebut tampak dari tinggi air di titian panjang di depan rumah.
Karena mulai surut, maka lantai titian jelas terlihat, dan juga airnya lebih
jernih dari sebelumnya.
Setelah mandi dan
makan pagi, masih ada waktu sebelum pergi ke sekolah. Ayah membersihkan teras
yang penuh dengan “bulanak” (tanah bawaan) yang mengendap di lantai.
Melihat hal tersebut
aku kepengin membantu. Aku ambil sapu yang tersandar di dinding. Meskipun
dilarang, aku tetap membersihkan debu tanah yang mengendap digenangan air.
Kalau terlambat dibersihkan, maka menghilangkannya lebih sulit. Karena endapan
tanah tersebut akan lengket atau meresap
ke dalam pori-pori lantai.
Tepat pukul 07.00
wita, ayah menyuruhku berhenti untuk membantu. Kali ini aku menuruti perintah ayah
karena harus segera berangkat ke sekolah…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar