Sehabis shalat
maghrib, ketika mau mencuci kaki di teras, aku melihat cahaya lurus diseberang
rumah. Segera aku memanggil ayah. Kepada ayah aku bertanya tentang hal
tersebut.
“Napa garang itu, bah
!” tanyaku.
Ayahpun kemudian
menjelaskan, bahwa yang aku lihat itu adalah cahaya yang diarahkan ke udara.
Contohnya, seperti cahaya senter. Semakin besar daya senter, maka akan semakin
terang dan semakin luas jauh jangkauannya.
Beberapa saat aku
menyaksikan cahaya-cahaya tersebut berganti-ganti warna, dari kuning, kemerahan
dan juga biru.
Dari ayah kemudian
aku tahu, bahwa sehabis shalat Isya nanti di lapangan Pahlawan Amuntai akan
diadakan acara “Amuntai Bershalawat”
bersama Haddad Alwi. Itu tuh yang lagu-lagu shalawatnya sering kita
dengar di televisi ataupun di CD.
Ayah berjanji
mengajakku setelah shalat isya. Aku merasa senang sekali………..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar