Kamis, 26 Maret 2020

PENTOL KARENA CORONA




Kata orangtuaku, kalau ada makanan sisa jangan dibuang. Semisal ikan, baik yang digoreng ataupun yang “bapais”, bila masih ada sisa, jangan dibuang, tapi simpan dulu di kulkas. Nanti dapat diolah lagi.
Seperti siang tadi, kamis, 26 Maret 2020. Kebetulan masih libur. Kami diliburkan karena ada wabah virus corona. Kami dianjurkan untuk di rumah saja. Tidak kemana-mana. Belanjapun tidak. Tukang pentol yang biasa lewat didepan rumah, sejak kemaren juga tidak muncul-muncul. Makanya perutku jadi lapar.
Aku mengajak ayah untuk membuat pentol. Sebab beberapa hari yang lalu ayah pernah membuatnya.
“Ya nanti pukul 9”, kata ayah.


Dan tepat pukul 9 ayah menyuruhku untuk menyiapkan bahan-bahannya. Akupun menuruti seperti perintah ayah. Yang aku siapkan adalah tepung tapioka, tepung gandum, royco 2 bungkus, dan merica bubuk serta pala.
Kemudian ayah menyuruh lagi untuk mengambilkan makanan-makanan sisa di dalam kulkas. Maka yang kuambil adalah sisa-sisa ikan “bapais”, dan ada juga sisa lodeh nangka muda. Lengkap sudah.
Cara membuatnya : pertama-tama lodeh nangka dan sisa-sisa daging ikan di pirik (diuleg) sampai halus, boleh diblender.  Setelah itu tambahkan tepung gandum dan tepung tapioka secukupnya, kemudian tambahkan juga bahan-bahan lainnya seperti royco, merica bubuk, pala bubuk serta sedikit air. Selanjutnya semua bahan diremes-remes, dibolak-balik sampai menyatu. Bila sudah tidak lengket ditangan maka adonan dapat langsung dibuat bulatan-bulatan kecil pentol. Selanjutnya masukkan bulatan-bulatan pentol tadi ke air mendidih sampai mengambang ke permukaan.


Jadi sudah. Siap dimakan. Siapa yang ingin, silakan datang.... ueenaak...
Kenyang dah perutku..... habis nggak boleh belanja keluar rumah sih .............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar