Selasa, 25 September 2018 :
Menangis aku di
kursi ruang tunggu rumah sakit.
Menangis aku
membayangkan bagaimana nanti kakiku dioperasi.
Menangis aku
memikirkan bagaimana nantinya aku berjalan.
Menangis aku
karena lama sekali menunggu panggilan.
Sebenarnya aku
tidak tahu kenapa kakiku perlu dibedah. Dan sebenarnya akupun tidak ingin
kakiku di operasi.
Hanya ibu terlalu
khawatir setelah melihat keadaan telapak kakiku. Di bagian belakang telapak
kakiku memang ada bagian yang berlobang. Dan di sekeliling lobang itu dikelilingi
pula oleh kulit yang mengeras. Itu saja.
Dari pagi
menunggu, pukul 2 siang baru dokter memanggil namaku. Yang terasa sakit adalah
saat dokter menyuntik kakiku. Setelah itu terasa kebal, dan aku tidak tahu
tiba-tiba operasinya selesai.
Tidak lama, yang
lama justru menunggunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar