Senin malam, 4 Juni 2018 acara tanglong. Untung tidak
hujan. Jembatan penuh sesak. Aku ingin sekali ke pusat kota, tapi ayah tidak
mau, karena jalanan penuh sesak. Apalagi dari jalan ditepi sungai, aku melihat
di atas jembatan penuh dengan manusia yang melihat arak-arakan tanglong.
Akhirnya kami melihatnya diatas trotoar dekat jembatan “Paliwara”
Sekira setengah jam kami nongkrong disisi
jembatan, kami memutuskan untuk pulang. Sebelum pulang ayah mengajakku untuk ke
rumah kakek. Ternyata, acil dan sepupuku yang di Banjarbaru datang. Tapi hanya
Alya dan mamanya yang datang. Sedangkan kak Aufa dan kak Anis tidak bisa datang
karena ada ujian di kampusnya.
Setelah beli bakaran di samping toko Zakir,
kamipun pulang ke rumah. Ketika tinggal berapa langkah lagi sampai ke rumah, aku ketemu dengan kak Diana,
dan Firza dan Faris dan ayahnya yang baru keluar dari rumahku. Eh ternyata
mereka sekeluarga ingin melihat tanglong ke pusat kota.
Di rumah aku langsung melihat arak-arakan
tanglong yang disiarkan secara langsung oleh TV lokal dikotaku. Meriah sekali
......
Tapi tidak sampai 10 menit tiba-tiba abahnya Firza
kembali mengambil sepeda motor, katanya ada kebakaran di Banua Lima. Pantas
ayahnya Firza khawatir, sebab ayahnya Firza ini mempunyai toko di pasar Banua
Lima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar