Siapa yang tidak kenal pentol. Rasanya semua orang mengenal makanan
tersebut. Tidak mungkin sampai ada yang tidak tahu.
Sepulang sekolah, di depan sekolahku, berjejer aneka macam jenis makanan.
Ada sosis, kentang goreng, es kado, pukis mini dan juga pentol. Kalau pentol
yang kecil harganya Rp. 500,- sedangkan yang agak besar Rp. 1000,-
Namun kalau pentol basanga untuk satu tusuk berisi tiga buah pentol goreng
harganya Cuma Rp. 1000,-
Kebetulan ibu ada membeli pentol yang masih belum digoreng. Kata ibu
membelinya dengan ibu Latipah, yang juga mengajar di sekolahan MIN 23 Jumba.
Ibu membeli Rp. 20.000,- banyak sekali.
Begitu aku tahu ibu membeli pentol lagi, akupun segera segera mengocok
sebutir telor kemudian dibumbui, setelah itu aku masukkan pentolnya kedalam
kocokan telor tersebut.
Karena aku tidak berani menyalakan kompor sendiri, aku minta tolong pada
ayah atau ibu untuk menyalakannya. Kemudian akupun menggoreng sendiri pentol
berlapis telor tersebut pada tuangannya.
Satu persatu pentol tersebut aku masukkan dengan hati-hati, agar masaknya
merata maka pentol tersebut aku bolak-balik dengan menggunakan tusuk pentol
yang aku kumpulkan setiap aku membeli.
Oh ya berapa ya jumlah lubang yang ada pada tuangan pentol tersebut? Berapa
...... benar 19.............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar