Kamis, 27 September 2018

OPERASI KAKI


Selasa, 25 September 2018 :
Menangis aku di kursi ruang tunggu rumah sakit.
Menangis aku membayangkan bagaimana nanti kakiku dioperasi.
Menangis aku memikirkan bagaimana nantinya aku berjalan.
Menangis aku karena lama sekali menunggu panggilan.
Sebenarnya aku tidak tahu kenapa kakiku perlu dibedah. Dan sebenarnya akupun tidak ingin kakiku di operasi.


Hanya ibu terlalu khawatir setelah melihat keadaan telapak kakiku. Di bagian belakang telapak kakiku memang ada bagian yang berlobang. Dan di sekeliling lobang itu dikelilingi pula oleh kulit yang mengeras. Itu saja.
Dari pagi menunggu, pukul 2 siang baru dokter memanggil namaku. Yang terasa sakit adalah saat dokter menyuntik kakiku. Setelah itu terasa kebal, dan aku tidak tahu tiba-tiba operasinya selesai.
Tidak lama, yang lama justru menunggunya.

KARIKATUR AYAH


Sore hari adalah sore yang sangat menyenangkan. Karena semuanya sudah pulang ke rumah. Ayah pulang dari took. Ibu dan kakak pulang dari mengajar. Dan kakak Lutfan juga sudah pulang dari sekolah. Maka sore hari adalah waktu yang tepat  untuk bersantai.
Waktu sore hari pula ayah sering duduk dikursi. Membaca buku, atau sekedar minum kopi.


Maka, waktu sore hari, senin, 24 September 2018, ketika ayah duduk di kursi, secara iseng (tanpa diketahui ayah) aku gambar posisi ayah duduk. Setelah selesai baru aku perlihatkan.
“Bah, ini gambar pian,” kataku.
“Waduh lucu bangat”  kata ayah memuji lukisanku.
Lalu ayah menyarankan agar dibuatkan bingkainya agar dapat dipajang dan dijadikan kenangan.
Tanpa pikir lama, akupun membuatkan pigura dan bingkainya dari kardus bekas dan sisa kertas kado.
Senang sekali dapat membuat ayah tertawa riang …………..

DOKTER-DOKTERAN


Karena ada materi pelajaran tentang pemeriksaan kesehatan, maka kami diminta mempraktekkannya sambil bermain. Kata ibu, kami nanti akan ada yang berperan sebagai dokter, sebagai perawat, sebagai pasien dan sebagainya.


Ibu membagikan kami kertas HVS polos untuk  dibuat topi perawat. Sejenak aku berpikir, lalu aku buat sendiri topinya. Melihat aku bisa membuat topi perawat, teman-temanku semua, yang cewek lho, pada  mendekat. Semua memohon agar  dibuatkan topi serupa.
Dan dengan senang hati aku membuatkan  topi perawat untuk Khansa, Aqila, Reva, Tia, Novi, Devi, Alya dan lain-lain.
Kami semua menjadi senang …..



ULTAH KE-9


Sebenarnya bukan acara ulang tahun. Tapi hanya selamatan di hari ulang tahun saja. Makanya tidak mengundang orang lain. Cukup sekeluarga di dalam rumah saja.
Meski demikian, kakak-kakakku memberi aku hadiah. Ayah juga. Sedangkan ibu membelikan kue ulang tahunnya.




Dan sore hari, selasa, 4 September 2018, ketika semuanya sudah berada di rumah. Aku menata sendiri acaranya, aku tiup balon, aku susun hadiahnya  di meja, dan aku letakkan kue ultahnya.
Setelah ayah membacakan do’a, kamipun kemudian makan bersama. Sederhana, tapi aku sangat  gembira.
Oh ya, besok, temanku Tia juga berulang tahun. Dia mengundang kami ke rumahnya besok sore.

SUNTIK RUBELLA


Sekolahku, SDN Sungai Malang 4, hari ini, Selasa, 28 Agustus 2018, di kelasku, kelas III-a dibagikan blanko pemeriksaan kesehatan. Kata Ibu wali, mohon nanti diisi dengan “Ya” atau “Tidak”. Maksudnya, kalau setuju untuk disuntik, maka tulis “Ya”, tetapi bila tidak mau atau tidak diijinkan orang tua, maka tulis “Tidak”.


  Sepulang sekolah, aku serahkan blanko isian tersebut. Rupanya ayah dan ibuku sudah mengetahuinya, bahwa akan ada imunisasi campak dan rubella. Dan ayah dan ibu sepakat untuk menuliskan kata “Tidak”.
Mengapa garang jadi kada (apa sebab jadi tidak)” tanyaku.
“Karena mengandung babi” kata ayah.
Itu saja alasan yang aku tahu, mengapa ayah dan ibu tidak mengijinkan aku disuntik.
Tapi dari teman-teman yang aku tanya, kebanyakkan mereka juga tidak ingin disuntik dengan vaksin yang mengandung babi.