Rabu, 25 November 2020

MULAI MEMBAIK

 

Tidak terasa hampir setahun sudah wabah Covid melanda. Tidak tahu kapan berakhirnya. Tapi sepertinya sudah dianggap biasa. Masyarakat sudah beraktifitas seperti biasa. Lalu lintas juga sudah padat dengan lalu lalang manusia dan kendaraan. Pasarpun juga kembali ramai seperti biasa.

Himbauan untuk memakai masker juga dianggap seruan biasa. Ada yang memakai banyak lagi yang tidak. Orang-orang tidak lagi merasa takut untuk ngobrol dengan orang lain. Tidak seperti awal-awal datangnya virus, suasananya cukup membuat orang takut.


 

Tapi ketakutan itu sepertinya mulai hilang. Buktinya, meski dikampungku ada yang terjangkit virus Covid, tetapi ternyata dapat sembuh hanya dengan mengisolasi diri secara mandiri.

Dan sekarang kamipun ada sedikit perubahan dalam cara belajar. Kalau dulu hanya melalui daring (online), sekarang sudah bisa belajar di sekolah, meskipun belum diizinkan untuk belajar di kelas. Seperti kemaren, Senin, 16 November 2020, kami belajar di lingkungan sekolah.

Dan gembiranya lagi, ada kabar, bahwa mulai Januari 2021, menteri Pendidikan membolehkan siswa (kami) untuk belajar di kelas, tetapi dengan syarat-syarat tertentu. Alhamdulillah....

JAMA'AH BIBINIAN

 

Sebenarnya, kami semua akan ikut shalat berjama’ah maghrib dan isya’ dilanggar “Baiturrahman” didepan rumah kakek. Tetapi berhubung langgar penuh sesak dengan jama’ah laki-laki, maka kami tidak bisa masuk ke dalam. Maka kamipun melakukan shalat berjama’ah di rumah kakek. 

Adapun yang menjadi imam saat itu adalah “nenek”, sedangkan yang membaca do’a haulnya adalah mamanya Hilya. Ternyata, di langgar, yang menjadi imam untuk shalat “Hadiah” adalah ayahku.

Itulah kenang-kenangan pelaksanaan haul kakekku yang ke 4 pada hari Sabtu, 14 November 2020 sehabis shalat maghrib.

CERAMAH HABIB

 

Menjelang senja, Selasa, 3 November 2020, kami ke rumah kakek. Karena malamnya diadakan peringatan maulid Nabi di langgar “Baiturrahman” Palampitan. Penceramahnya adalah Habib Bagir bin Yahya dari Jakarta.

 

Sore itu, didepan rumah kakek dan disekitar panggung acara banyak anak-anak kecil seusiaku yang bermain sepeda dan lain-lainnya. Aku hanya melihat mereka bermain. Mereka tampak bebas bermain, sebab jalan menuju tempat acara sudah ditutup, sehingga mobil dan sepeda motor tidak bisa lewat dimuka rumah kakek.


 


 

Sayang sekali menjelang acara turun hujan sehingga tidak banyak orang yang datang mendengarkan ceramah. Meskipun demikian, aku dapat melihat seluruh rangkaian acara, karena diteras rumah kakek di pasang layar lebar, khusus untuk kami kaum wanita.