Aku tidak menyangka, ulang tahunku kali ini banyak sekali mendapatkan hadiah. Lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Padahal tidak ada kewajiban ataupun keharusan untuk memberi hadiah.
Uniknya, kalau yang lain memberi hadiah berupa barang, seperti mukena, baju atau mainan. Sedangkan acilku yang satu ini, yaitu mamanya Rizkina, memberiku 1 set uang lengkap, dari yang nilainya 100.000,- , 50.000,- , 20.000,- , 10.000,- 5.000,- , 2.000,- 1000,- dan seterusnya. Tapi ada tapinya, kata acilku. “uang itu jangan dibelanjakan, disimpan saja”. Lalu kata ibuku : “Jadikan pipikat”. Aku tidak tahu juga apa arti pipikat, dan untuk apa.
Setelah acara syukurannya selesai. Aku dan sepupu-sepupuku yang masih kecil asyik bermainan. Tetapi permainannya menjadi heboh ketika sepupuku Yafie al-Islami bermain balon. Semula dia bermain dengan sepupunya (adiknya Ahda), namanya Hasna, tapi karena cukup heboh maka akupun ikut serta bermain balon. Kami bermain lempar-lemparan balon, main pedang-pedangan balon dan sebagainya. Pokoknya seru.
Pulangnya, sepupuku Yafie, dan sepupunya Yafie (Hasna), aku beri banyak balon, yang besar dan yang kecil, termasuk juga balon panjang yang tadi kami jadikan perang pedang-pedangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar