Senin, 17 Februari 2020

BERSIH-BERSIH




Banjir mulai surut. Warga terlihat membersihkan lantai rumah masing-masing. Terutama rumah mereka yang digenangi air.
Air sungai di titian di muka rumahku tidak lagi tinggi. Kalau hari senin – rabu kemaren hampir setinggi lutut orang dewasa. Sekarang, kamis, 13 Februari 2020 airnya sudah berkurang banyak, kira-kira tinggal sejengkal.



Kesempatan tersebut kami gunakan untuk bersih-bersih. Ayah membersihkan teras dan bagian dapur yang sempat tergenang air. Sedangkan aku membantu kakak mencuci sepeda motor Scoopy.

Kami membersihkannya pakai sabun sampai kinclong. Dan tentu saja aku merasa himung (senang). Aku tidak menyia-nyiakannya untuk mandi lagi. Mandi lagi...... mandi mandi happy.....

Selasa, 11 Februari 2020

SEKOLAH & TEMPAT MENGAJI TERENDAM BANJIR





Banjir yang melanda kotaku belum surut. Aliran sungai di depan rumah masih deras. Itu artinya, kata ayah, air di daerah atas masih tinggi (dalam).
Dan betul saja, keluargaku yang ada di Awayan (Kabupaten Balangan) mengingatkan kami agar berhati-hati, karena air disana masih dalam.
Sekarang saja, selasa, 11 Februari 2020 halaman sekolahku mulai digenangi air. Bahkan, TPA tempat aku mengaji di sore hari, air sudah menggenangi lantai belajar.


Beruntung, Dinas Pendidikan di kotaku, memberi perpanjangan libur selama 2 hari lagi (Rabu dan Kamis). Tujuannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepada kami anak-anak sekolah.

Minggu, 09 Februari 2020

ANTARA SENANG dan PUSANG



Banjir tahun 2020 ini tampaknya lebih dalam daripada banjir-banjir sebelumnya. Sebab air banjir kali ini, menggenangi hampir seluruh jalanan di kotaku. Di Paliwara, di Palampitan, di Darat Skip, di Muara Jumba, di Jalan Tembus Paliwara, di tiap-tiap gang warga, bahkan di Pusat Kotapun air banjir menggenangi jalan dan perkantoran.


 Dalam catatan harian di blogku, tahun 2017 lalu juga terjadi banjir besar, namun tidak  separah ini. Dulu, tidak sampai menggenangi halaman toko ayah. Namun banjir tahun ini, air sudah menggenangi teras toko, dan mudah-
mudahan jangan sampai menggenangi lantai toko. 

 Alhamdulillah rumah kami tidak sampai terendam, karena baru saja ditinggikan. Tetapi rumah di sekelilingi kami, rata-rata air sudah masuk ke dalam rumah.

Tetapi setiap kali banjir pastilah ada yang senang sekaligus ada yang resah dan pusang. Yang senang umumnya adalah anak-anak kecil seperti kami yaitu berenang. Sedangkan yang pusang tentu saja adalah para orang tua.