Minggu, 24 Januari 2021

BANJIR DIMANA-MANA

 


Kukira di tahun 2021 ini tidak akan terjadi banjir lagi. Sebabnya diakhir tahun tadi (Desember 2020) sudah terjadi banjir, meskipun tidak sedalam sebelumnya  (Februari 2020). Tapi ternyata tidak. Banjir kembali terjadi. Bahkan lebih parah.


 

Kukira banjir besar tidak akan sampai ke kotaku. Sebab tahun sebelumnya sudah pernah mengalaminya. Tetapi melihat informasi-informasi di group WA keluarga, di Barabai dan Kabupaten Banjar telah terjadi banjir yang luar biasa dalamnya. Tidak pernah terjadi sebelum-sebelumnya. Bahkan keluarga di Banjarmasin yang tidak pernah kebanjiran, air sampai masuk ke dalam rumah.


 

Dari gambar-gambar dan video-video yang aku lihat, sungguh sangat mengerikan. Rumah-rumah penduduk tenggelam sampai keatap, kendaraan-kendaraan terbawa arus, jembatan ambruk, jalanan terputus, hewan ternak hanyut, tebing-tebing longsor dan lain-lain sebagainya.  Akibat lainnya, banyak warga yang mengungsi, kehilangan tempat tinggal dan kehilangan harta benda. Kasihan sekali

Senin, 11 Januari 2021

KARTU KIA

 

Hari ini, Senin, 11 Januari 2021, adalah hari pertama kami belajar di semester kedua. Aku, Reva, Tia, Sulaiman dan Rif’an yang turun pertama kali karena kami tergabung didalam kelompok I. Kami masih belum bisa belajar secara normal di dalam kelas. Masih belum diijinkan. Kami belajarnya sementara di teras kelas.

Kedua, hari ini, kami mendapatkan Kartu Identitas Anak atau KIA. Bentuknya seperti Kantu Tanda Penduduk (KTP) milik ayah dan ibu. Hanya warnanya yang berbeda. Kalau KTP berwarna biru, sedangkan KIA atau Kartu Pelajar berwarna Pink. Isinya hampir sama, hanya ada beberapa penambahan keterangan.

Ketiga, hari ini, kami juga diberitahu oleh Ibu Wali, bahwa akan ada murid baru yang masuk di kelas V. Aku berharap bahwa murid baru itu masuk kedalam kelompok kami, kelompok I. Soalnya, dari 4 kelompok yang dibentuk, semuanya terdiri dari 6 orang, kecuali kelompok kami, kelompok I yang mempunyai anggota sebanyak 5 orang. Jadi aku berharap murid baru nanti bergabung dengan kelompok kami.

 

Minggu, 10 Januari 2021

LATIHAN NGAJI TILAWAH

 

Sore kemaren, Sabtu, 9 Januari 2021, aku kesal sekali. Karena kegiatan latihan mengaji tilawah diliburkan. Kata ustadznya, bila hari hujan latihannya ditiadakan.

Beberapa hari belakangan ini keadaan cuaca di kotaku berubah-ubah. “ngalih ditangguh (Sulit ditebak),” bahasa kaminya. Kadang hari kelihatan cerah bersinar tiba-tiba turun hujan rintik-rintik, kadang cerah lagi, kemudian hujan lagi. 

 

Oh ya, aku memang sekarang ikut latihan membaca al-Qur’an secara Tilawah. Baru beberapa kali mengikuti latihannya. Tempatnya di Mesjid Raya Amuntai. Waktunya setiap hari Sabtu dan Minggu sehabis shalat Ashar. Ustadz yang mengajari kami adalah H. Ahmad Hartani.

Dan untung sore tadi (Minggu) harinya terlihat cerah, meskipun beberapa jam sebelumnya hujan ringan sempat mengguyur. Hari ini, pertama kalinya aku disuruh ustadz untuk menirukan lagu yang dicontohkan. “Bagus” kata ustadz setelah mendengarkan bacaanku.

BATAL TATAP MUKA

 


Harapan kami agar dapat belajar di dalam kelas, kembali tidak jelas. Semestinya, sejak hari Senin, tanggal 4 Januari 2021 kami sudah memulai pembelajaran semester genap.

Tapi sebelum tanggal tersebut, masuk pemberitahuan dari wali kelas V-A SDN Sungai Malang 4, yang meneruskan surat dari Dinas Pendidikan Hulu Sungai Utara berdasarkan arahan Bupati.

Isinya : “Berhubung kondisi sekarang belum memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran secara tatap muka, maka kegiatan pembelajaran tetap dilaksanakan dengan pola pembelajaran jarak jauh yaitu berupa kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR), baik secara daring (online) maupun luring (off line).”

Yah apa boleh buat. Penyebaran Covid-19 memang masih gawat. Ayah yang mau mencarikan kos-kosan untuk kakak Lutfan yang akan kuliah di UIN Antasari juga gagal berangkat. Sebabnya, kata ayah, di Banjarmasin dan sekitarnya akan diterapkan PSBB secara ketat.