Minggu, 26 Januari 2020

SANDAL

      Pulang dari sekolah, Rabu, 22 Januari 2020, aku menceritakan pada ayah yang menjemputku kalau di sekolah tadi ada membeli sandal dari Ibu Wali Kelas. Harganya Rp. 10.000,- Yang membeli bukan aku saja, tetapi juga Reva dan Rif’an, dan ...


Menurut Ibu Wali, sandal-sandal tersebut sebenarnya untuk anak-anak ibu, tapi karena kebanyakkan membelinya atau karena kebesarankah atau kekecilankah (aku lupa...). Jadi kemudian ibu tawarkan kepada kami kalau-kalau ada yang berminat.
Ketika ibu datang, hal tersebut aku ceritakan lagi sambil memperlihatksn sandal yang kubawa. Warnanya merah jambu sama dengan yang dipilih Reva.
“Rp. 10.000,-“ tanya ibu.
“Bujur, hi ih” kataku menegaskan.
“Murah bangat tu amun saitu” kata ibu lagi.

DURIAN MANTAP



Sekarang memang lagi musim durian. Di pasar Candi, juga di simpang menuju sekolahanku, SDN Sungai Malang 4, ada beberapa pedagang yang menjual buah durian dan pampakin. Kamipun pernah membelinya. Kalau tidak salah untuk pampakin (sejenis durian), ibu beli di simpang jalan menuju sekolahanku, harga untuk 4- 5 buah adalah Rp. 20.000,-

Dan kemaren (Sabtu), Tante Ty menyuruh ayah untuk mengambil durian ke rumahnya. Kata ayah, durian itu hasil memetik dari pohon di halaman belakang rumah mamanya Karimah di Tanjung. Meskipun pohonnya Cuma satu tapi buahnya sangat lebat, bahkan lebih lebat dari tahun sebelumnya.
Tante Ty sengaja mengambilnya ke Tanjung pada Jum’at Sore. Nah durian itulah yang dibagi-bagi ke Banjarmasin, ke Banjarbaru, Ke Paringin dan juga ke Amuntai.




   Keluarga Wafi di Jalan Tembus TVRI lebih dahulu menyantapnya. Sedangkan kami baru hari Minggu siang (12 Januari 2020) memakannya. Karena ketika durian itu datang, kakak Amalia masih ikut studi banding guru-guru MIN 9 Harus ke Simpang Empat Martapura.

LIBUR MALAH SAKIT




Kami masih akan libur sampai tanggal 5 Januari, sebab hari Seninnya, 6 Januari 2020, kami kembali masuk sekolah.
Sempat mengisi liburan dengan ziarah dan wisata ke Banjarmasin (21-22 Desember) dan acara kumpul sepupu (25 Desember), setelah itu aku sakit selama 3 hari.
Dan sekarang, meskipun aku sudah sembuh, aku jadi malas untuk berjalan. Aku berbaring saja di tempat tidur. Ada hampir 1 minggu aku berbaring saja di pembaringan. Berkali-kali ayah mengangkatku keluar, namun kemudian aku kembali lagi ke kamar untuk berbaring. Aneh ya ....